Sabtu, 06 Februari 2021

Materi tgl. 15 Februari 2021 Tematik tema 7

 Materi Pembelajaran

Kelas 6 Tema 7

Bahasa Indobesia

3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca.

4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri.

 PKn

3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

 IPA

3. 2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan reproduksi.

4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami.

 IPS

3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN.

4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN.

 

Tujuan Pembelajaran

 1.    siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilai persatuan dan kerakyatan dalam kehidupan dengan benar.

2.      siswa mampu menuliskan contoh-contoh penerapan nilai-nilai kerakyatan dengan benar.

3.      siswa mampu mengidentifikasi peran Indonesia dalam bidang sosial di ASEAN dengan benar.

4.      siswa terampil membuat rancangan pidato.

5.   siswa mampu menjelaskan cara-cara menjaga kebersihan alat reproduksi pada masa pubertas dengan benar.

6.   siswa dapat membuat karya berisi cara menjaga kebersihan alat reproduksi pada masa pubertas dengan baik.

7.      siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur teks pidato dengan benar.

8.    Siswa dapat mengidentifikasi peran Indonesia dalam bidang sosial budaya di ASEAN.

 

 Materi Pembelajaran

 Pemimpin yang baik akan memperhatikan kepentingan seluruh anggota yang dipimpinnya. Pemimpin yang baik juga akan selalu mengajak anggotanya berbuat baik.

 Wilayah Indonesia sangat luas, dari Sabang hingga Merauke. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk karena terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, agama, adat-istiadat, serta kebiasaan yang berbeda-beda. Bagaimana kita mempertahankan persatuan dan kesatuan?

 

Kepala Sekolahku, Pemimpin Idolaku

Termenung Pak Welly memandang brosur di hadapannya. Lomba Pidato Anak bertema “Bersatu untuk Maju’ begitu tertulis pada judul brosur. Beliau berpikir keras. lngin sekali ia mengirim Sudin untuk ikut Iomba yang akan diselenggarakan di kota. Tetapi, dari mana dananya? Pak Welly, Kepala Sekolah Dasar Cemara di pelosok Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Beliau lahir di Labuha, Maluku Utara. Setelah lulus pendidikan guru ia pergi merantau ke tanah Jawa untuk mempraktikkan ilmunya. Di sekolah ini, muridnya juga berasal dari berbagai daerah.

Pak Welly senang melihat interaksi antara murid-muridnya. Mereka belajar dan bermain bersama, tanpa mempersoalkan asal-usul. Semua unik, baik karakter maupun kecerdasannya. Salah satu murid Pak Welly bernama Sudin. Sudin adalah penduduk asli di desa itu. Ia suka membaca, percaya diri, dan komunikatif. Pak Welly ingin Sudin memperoleh pengalaman berharga melalui Iomba pidato.

Sambil berpikir cara memperoleh dana, Pak Welly mendaftarkan Sudin sebagai peserta Iomba. la sendiri yang turun tangan melatih Sudin tiap usai sekolah. Semakin mendekati hari perIombaan, Pak Welly risau. “Andai saja gajiku cukup untuk mendanai Sudin ke kota”, pikirnya.

Hingga suatu sore, terlintas ide di benaknya. Dipandangnya kebun pisang di belakang sekolah. Hampir semua tanaman pisang sudah berbuah dan siap panen. Esok paginya Pak Welly membicarakan idenya dengan para guru. Mereka bermusyawarah mewujudkan ide Pak Welly. Setelah dicapai kesepakatan, Pak Welly mengerahkan guru, penjaga sekolah, serta murid kelas 5 dan 6. Mereka bergotong royong memanen pisang.

Kemudian, di hari Senin pagi, Pak Welly mengundang pejabat setempat untuk hadir pada upacara bendera. Bapak Bupati, Bapak Camat, Bapak Lurah, Kepala Dinas Pendidikan, serta Ketua RW dan Ketua RT dimintanya datang. Apa yang direncanakan Pak Welly? Rupanya Pak Welly ingin menyelenggarakan lelang pisang di sekolah. Murid kelas 5 dan 6 sudah dilatihnya untuk menjadi petugas lelang. Siapa calon pembelinya? Pembelinya adalah para bapak dan ibu pejabat daerah yang hari itu diundang datang ke sekolah

Sebelum lelang dimulai, Pak Welly menyampaikan bahwa uang yang diperoleh dari hasil lelang pada hari itu akan digunakan untuk mengirim Sudin mengikuti lomba pidato di kota. Para pejabat yang hadir merasa kagum dan terharu menyaksikan usaha Pak Welly, sang kepala sekolah dari timur negeri. Tekad dan usahanya mendukung kemajuan muridnya sungguh menyentuh hati. Dalam sekejap pisang-pisang habis dilelang. Dana yang terkumpul lebih dari cukup untuk memberangkatkan Sudin. Semua orang bersatu padu membantu Pak Welly mewujudkan harapannya.

Didampingi Pak Seto, guru kelasnya, Sudin pun berangkat ke kota. Tak terkira bangga dan syukurnya Sudin. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, dia berusaha tampil sebaik-baiknya. Saat pengumuman hasil lomba, ternyata Sudin berhasil mempersembahkan piala juara pertama Iomba pidato untuk sekolahnya. Tak sia-sia usaha Pak Welly dan teman-teman sekolah Sudin. Terbukti benar tekad Pak Welly. Kita tak perlu ragu untuk maju. Selalu ada jalan ketika kita menggalang persatuan untuk mewujudkan mimpi dan harapan.

 

Posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang sosial budaya dalam lingkup ASEAN

 

Masyarakat ASEAN tergabung dalam komunitas sosial budaya. Sebagai komunitas ini, masyarakat ASEAN mengatasi tantangan di bidang kependudukan, kemiskinan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam lingkup ASEAN, Indonesia ikut berperan aktif dalam bidang sosial budaya.

 a.       Kerja sama di bidang sosial

1)    Menyepakati pembentukan ASEAN Ministerial Meting on Women (AMMW). Tujuannya untuk meningkatkan kerja sama pemajuan dan perlindungan hak perempuan.

2)    Menjalin kerja sama kepemudaan dengan mengadakan temu karya pemuda ASEAN. Kerja sama ini menitikberatkan pada unsur youth leadership, entrepreneurship, dan employability.

3)    Menjalin kerja sama di bidang kepegawaian dan administrasi. Kerja sama ini sebagai upaya memperbaiki efisiensi dan efektivitas manajemen public.

4)    Menjalin kerja sama penanggulangan, pemberantasan penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di tingkat regional ASEAN. Kerja sama ini diarahkan untuk mewujudkan kawasan ASEAN bebas narkoba.

5)   Menjalin kerja sama di bidang pembangunan sosial. Kerja sama ini menekankan pada kesejahteraan golongan berpenghasilan rendah dan penduduk pedesaan melalui perluasan kesempatan kerja produktif dengan pembayaran wajar.

6)     Menyalurkan bantuan kepada masyarakat ASEAN, terutama kaum pemuda dan perempuan, atas peran aktifnya dalam pembangunan.

7)     Melakukan intensifikasi dan perluasan kerja sama dalam menangani masalah perkembangan penduduk di ASEAN.

 b.      Kerja sama di bidang sosial budaya

1)     Menjalin kerja sama sektor kebudayaan dan penerangan. Kerja sama ini untuk meningkatkan saling pengertian dan kesetiakawanan antarmasyarakat ASEAN. Contohnya, festival lagu ASEAN dan siaran program televise secara bersama.

2)   Melakukan pertukaran utusan kelompok seni budaya. Contohnya, kelompok Jaipongan Indonesia mengajarkan tarian tradisional Indonesia kepada mahasiswi sekolah tinggi seni tari Vietnam.

3)      Menyampaikan gagasan mengenai pentingnya penegakan hak asasi manusia (HAM). Sebagai negara multikultural, Indonesia mengajak negara ASEAN memperhatikan HAM. Negara ASEAN juga diingatkan untuk menaati norma terkait HAM sesuai peraturan negaranya.

4)      Membentuk ASEAN Ministerial Meeting on Sport (AMMS). Komite ini bertugas menangani masalah olahraga.

5)       Ikut berpartisipasi dalam ajang olahraga di kawasan Asia Tenggara. Southeast Asian Games (SEA Games) merupakan pesta olahraga negara-negara anggota ASEAN. Dalam ajang ini, Indonesia beberapa kali menjadi tuan rumah.

6)       Mengenalkan ASEAN dan negara anggota melalui sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.

7)    Menyalurkan bantuan kepada cendekiawan, penulis, artis, dan wakil media massa ASEAN agar berperan lebih aktif dalam memupuk kepribadian dan persahabatan regional.

8)   Menyebarluaskan pengkajian masalah Asia Tenggara melalui kerja sama antarlembaga nasional.

 Negara kita menjunjung penerapan nilai-nilai kerakyatan dalam bermasyarakat. Bagaimana hubungan kita dengan Negara lain? Negara kita selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain, termasuk di Asia Tenggara.

 Kerja Sama Bidang Sosial Budaya Negara-Negara ASEAN

Kerja sama dalam bidang budaya negara-negara ASEAN ditandai dengan pembentukan komunitas sosial budaya negara-negara ASEAN (ASEAN Social Cultural Community/ASCC). Komunitas ini memiliki empat bagian utama sebagai berikut.

1.      Mengelola dampak-dampak sosial dari integrasi ekonomi.

2.   Membentuk masyarakat yang lebih peduli dan berbagi untuk mengatasi isu-isu kemiskinan, keadilan, dan pengembangan sumber daya manusia.

3.      Meningkatkan perlindungan lingkungan.

4.      Memperkuat dasar-dasar bagi ikatan sosial kawasan.

 

Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain sebagai berikut.

1.      Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.

2.      Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.

3.      Kerja sama promosi pariwisata.

4.      Kerja sama budaya serumpun Melayu.

5.      Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melalui televisi dan radio.

6.      Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali.

 

Masa pubertas adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja dan dewasa. Pada saat puber, baik anak laki-laki maupun perempuan mengalami perubahan-perubahan pada tubuhya. Perubahan yag terjadi meliputi perubahan fisik, psikologi, dan kematangan organ reproduksi. Perubahan ini harus disikapi denga bijak dan organ reproduksi perlu dijaga kebersihannya agar terhindar dari penyakit dan hal tidak diinginkan.

 

Laki-laki dan perempuan sebagai manusia memiliki ciri fisik secara umum yang sama, baik mata, bentuk tubuh, rambut, paras atau wajah dan lain-lain. Karena ciri fisik masih dapat diciptakan oleh manusia itu sendiri dengan perubahan yang sedemikian rupa. Hal yang membedakannya adalah organ reroduksi.

Ciri fisik pada laki-laki dan perempuan akan nampak berbeda setelah memasuki masa pubertas atau disebut juga masa remaja.Masa ini ditandai dengan perubahan-perubahan baik secara fisik, sifat maupun organ reproduksi yang matang.

Perubahan yang terjadi pada masa pubertas terbagi menjadi perubahan primer dan sekunder.

 

Perubahan primer yang terjadi yaitu:

Pada laki-laki

Ditandai dengan matangnya organ reproduksi yang meliputi:  

1.      Mimpi basah (tanda awal masa pubertas)  

2.      Organ kelamin mulai matang yaitu dihasilkannya sperma di dalam testis.  

3.      Mengalami ereksi secara spontan.  

Pada perempuan

Ditandai dengan matangya organ reproduksi yang meliputi:  

1.      Menstruasi (tanda awal masa puber)  

2.      Organ reproduksi mulai matang yaitu mengalami ovulasi (ovum di produksi oleh ovarium) dan dinding rahim semaki kuat.  

3.      Ovum yang dibuahi sperma akan menyebabakan kehamilan.  

Ciri fisik atau perubahan sekunder pada laki-laki antara lain:  

1.      Tumbuh kumis dan jenggot  

2.      Jakun mulai nampak membesar  

3.      Suara lebih berat dan besar  

4.      Otot tubuh mulai terbentuk  

5.      Tumbuh rambut di beberapa area tubuh tertentu, seperti di ketiak, kaki, dada, dan organ kelamin.  

6.      Bahu nampak bidang dan lebar  

7.      Muncul jerawat  

Ciri fisik atau perubahan sekunder pada perempuan antara lain:  

1.      Payudara mulai membesar  

2.      Suara lebih nyaring dan lemah lembut  

3.      Tumbuh beberapa rambut di area tertentu seperti ketiak, kaki dan organ kelamin  

4.      Muncul jerawat  

5.      Panggul lebih lebar  

Masa pubertas juga nampak pada ciri sifat dan piskis/mental pada laki-laki dan perempuan.  

1.      Mulai tertarik pada lawan jenis  

2.      Mencari identitas diri dengan nampaknya sifat tidak mau diatur dan merasa cukup dewasa dan mandiri serta mencoba hal-hal baru.  

3.      Mudah marah atau emosi  

4.      Mampu mengungkapakan pendapat serta keinginan diri sendiri.  

Terdapat beberapa sifat yang cenderung nampak pada perempuan atau laki-laki saja, antara lain:  

1. Pada perempuan  

  • Lebih cenderung menilai suatu hal dengan perasaan.  
  • Suka berdandan  
  • Menggunakan kosmetik  
  • Menggunakan wewangian dan assesories atau perhiasan  

2. Pada laki-laki  

  • Cenderung menilai suatu hal dari logika atau pikiran.  
  • Memperhatikan penampilan dengan memakai baju rapi atau sebaliknya.  
  • Memakai wewangian atau justru sebaliknya.  

Oleh karena masa pubertas adalah masa dimana organ reproduksi mengalami kematangan, maka dianjurkan bagi laki-laki maupun perempuan untuk menjaganya dengan baik.  

Cara menjaga kesehatan organ reproduksi pria antara lain menghindari konsumsi alkohol dan rokok, mengonsumsi makanan bergizi dan mengurangi kebiasaan mandi air panas karena berpengaruh pada sperma. Cara lain seperti cukup olahraga, tidak memakai celana terlalu ketat dan melakukan pemeriksaan rutin pada organ reproduksi.  

Cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita adalah dengan menjaga kesehatan organ reproduksi. Karena jika terjadi infeksi vagina dapat meluas ke organ reproduksi lain.  

Berikut upaya untuk menjaga kesehatan organ reproduksi:

  1. Membersihkan alat kelamin bagian luar dari depan ke belakang.
  2. Menjaga alat kelami luar agar selalu kering, misalnya di lap setelah terkena air. Karena jika lembab akan mudah menjadi tempat berkembangbiaknya jamur dan bakteri.  
  3. Menggunakan celana dalam dari bahan yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
  4. Tidak menahan utuk buag air karena mengakibatkan urine menetes sehigga membuat celana dalam basah.
  5. Tidak memberi bedak pada daerahvagina karena memicu kanker
  6. Bila menggunakan obat-obatan seperti antiseptik cukup dua minggu sekali seperti pada pertengahan siklus menstruasi.
  7. Melakukan pemeriksaan jika terdapat keluhan.  

 

Kamis, 04 Februari 2021

Materi tematik tgl. 11 Februari 2021

 

Materi Tematik

Pertemuan ke 4

Tgl. 11 Februari 2021

 

 

Bahasa Indobesia

3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca.

4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri.

 PKn

3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

 IPA

3. 2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan reproduksi.

4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami.

 SBDP

3.2 Memahami interval nada.

4.2 Memainkan interval nada melalui lagu dan alat musik.

 

Tujuan Pembelajaran

 1.      siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilai kepemimpinan dan contoh kegiatan dengan benar.

2.      siswa mampu menjelaskan nilai-nilai persatuan dengan benar.

3.      siswa dapat menyusun konsep urutan isi pidato.

4.      siswa mampu menjelaskan bentuk tari kreasi daerah berpasangan dengan benar.

5.      siswa mampu menyebutkan berbagai bentuk tari kreasi daerah berpasangan dengan benar.

6.      siswa dapat memeragakan gerak tari daerah berpasangan dengan benar.

7.      siswa mampu menjelaskan upaya menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas dengan baik.

8.      siswa mampu membuat rencana karya berisi cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas dengan baik.

 

Materi Pelajaran

 Pemimpin Idolaku

Apakah kamu memiliki seorang pemimpin idola? Siapa pemimpin idolamu? Apa yang telah diperbuatnya sehingga ia dijadikan pemimpin idolamu?

 Pemimpin idola memiliki nilai-nilai yang terlihat dalam kegiatan kesehariannya. Sebaiknya, kita banyak belajar dari para pemimpin yang menjadi pujaan atau idola kita.

 Contoh:

Kita mengidolakan seorang pemimpin karena kita tahu mereka bekerja untuk kepentingan rakyatnya. Ayo, belajar dari salah seorang pemimpin yang patut kita teladani melalui bacaan berikut!

 

Ayo menulis

 Pamanku, Lurah Idola

Ini cerita tentang pamanku, Badi namanya. Ia seorang lurah di desanya. Warga biasa memanggilnya dengan sebutan Pak Lurah. Tetapi, aku tahu mereka mengenal dekat, hormat, serta sayang kepada beliau. Walau menjabat sebagai lurah, pamanku hidup sederhana. Gaji dan fasilitas yang diperolehnya tidak digunakan untuk kepentingan pribadinya. Rumahnya tetap mungil sederhana, hanya berlantai semen. “Ah, untuk apa rumah mewah, berlantai keramik? Yang penting bersih dan nyaman saja. Lantai semen justru terasa lebih dingin kan?” ujarnya ketika aku mengomentari rumahnya.

Ternyata, dari cerita bibi aku tahu. Paman menyisihkan gajinya justru untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Dibangunnya balai belajar sederhana untuk tempat warga belajar membaca. Paman ingin warganya maju. Ia ingin warganya melek informasi. Membaca merupakan salah satu cara untuk membuka pintu informasi.

Bergantian dengan bibi, di sore hari, paman mengajar membaca di balai belajar. Ia sabar dan penuh canda, sehingga warga tak sungkan belajar dengannya. Kadang warga seperti lupa, bahwa sang guru adalah lurah, pejabat pemerintahan desa. Paman sedikit demi sedikit juga menyediakan berbagai buku di balai belajar. Berbagai buku disediakan, seperti buku bercocok tanam, pemeliharaan hewan, atau buku pengetahuan umum tersedia di sana. Ia selalu menyisihkan sebagian gajinya untuk membeli buku di pasar buku bekas.

Bukan hanya memikirkan kesejahteraan warganya, pamanku juga selalu bermusyawarah dengan warga sebelum menentukan kebijakan. Aku ingat, pernah sekali waktu sekelompok investor datang menemui paman. Mereka ingin membangun toko swalayan di desa. Sebagai lurah, paman dapat saja langsung menyetujui, tetapi paman justru mengumpulkan warga untuk berdiskusi. Dikemukakannya dampak positif dan negatif jika ada toko swalayan di desa mereka.

Sebagian besar warga tidak setuju karena khawatir akan mengalahkan usaha kecil warga. Warung dan pasar tradisional akan tersaingi. Tanpa ragu paman pun menolak rencana pembangunan toko swalayan tersebut. Aku yakin, banyak warga yang ingin dipimpin oleh lurah seperti Pak Badi, pamanku. Seorang pemimpin yang memilih untuk tidak menjulang tinggi di tengah kesederhanaan warganya. Seorang pemimpin yang memilih untuk berjuang maju bersama warganya.

 

Perhatikan nilai-nilai yang dimiliki oleh tokoh pemimpin pada teks bacaan di atas. Sebagai seorang pemimpin, ia sedang mengamalkan nilai-nilai persatuan. Apa yang dilakukannya merupakan wujud dari cintanya terhadap tanah air. Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila, yaitu “Persatuan Indonesia”.

 1. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.

2. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

4. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

5. Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa.

 Lurah idola, seperti tokoh dalam cerita sebelumnya, memang dicintai masyarakatnya. Penduduk dengan beragam latar belakang agama, sosial, suku bangsa, dan budaya dapat bersatu karena seorang lurah yang bekerja keras untuk penduduknya. Sebagai pelajar, kamu pun dapat melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkunganmu.

Contoh Susunan naskah pidato dengan struktur penyusunan pidato .

 Teks pidato harus memuat:

1.      Salam pembuka

Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam, dan lain-lain)

2.      Pendahuluan

Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Kali ini, kamu akan membahas pengamalan persatuan dan kesatuan di lingkungan, yaitu meningkatkan kualitas warga. Kamu akan membantu adik kelas atau warga di lingkungan rumahmu untuk membaca.

3.      Inti

Berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat ajakan atau bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan yang diharapkan.

4.      Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.

5.      Penutup

Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.

6.      Salam penutup

Berisi kalimat salam penutup seperti ‘terima kasih’.

 Pemimpin yang dikagumi adalah mereka yang dipercaya oleh rakyatnya. Mereka bekerja untuk kepentingan rakyat dan memikirkan nasib rakyatnya. Apa yang terjadi kalau pemimpin tidak amanah?

 Apakah kamu pernah mendengar nama Bagong Kussudiarjo? Beliau adalah seorang tokoh seni tari Jawa. Beliau mempunyai sanggar tari di Yogyakarta. Beliau menciptakan banyak karya tari. Beliau juga memimpin pertunjukan tari.

 Bagong Kussudiarjo

Bapak Bagong Kussudiarjo merupakan seorang seniman serba bisa. Beliau lahir di Yogyakarta pada 9 Oktober 1928. Beliau sempat menimba ilmu di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta pada 1954. Pada 1957, beliau belajar koreografi dari tokoh tari modern Martha Graham di New York, Amerika Serikat. Pak Bagong merintis karier di dunia seni sebagai penari Jawa klasik, setelah belajar di Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo pimpinan Pangeran Tedjokusumo.

Selama bertahun-tahun menimba ilmu, Pak Bagong berkembang menjadi sosok yang selalu berkreasi. Banyak ide yang diwujudkan dalam bentuk tari-tari klasik. Bahkan, di mata seniman Indonesia, Pak Bagong dijuluki sebagai begawan seni. Maklum, selain menekuni dunia tari, puisi, seni lukis, dan seni patung, Pak Bagong juga aktif merintis seni batik kontemporer.

Pada 5 Maret 1958, Pak Bagong mendirikan Pusat Pelatihan Tari Bagong Kussudiardjo. Tepat 20 tahun kemudian, ia membangun padepokan seni yang ruang lingkupnya lebih luas mencakup tari, ketoprak, karawitan, dan sinden. Sejumlah karyanya juga pernah dipentaskan di beberapa negara.

Atas kesetiaan terhadap dunia seni, Pak Bagong mendapat anugerah Karya Cipta Putra Bangsa dan penghargaan dari Sri Paus Paulus VI. Namun, pada Selasa 15 Juni 2004, Pak Bagong Kussudiarjo meninggal dunia. Jenazah koreografer kondang berusia 76 tahun ini disemayamkan di Padepokan Tari Bagong Kussudiarjo dan dikebumikan di Dusun Sembungan, Gunung Sempu, Kasihan, Kabupaten Bantul.

 

Bapak Bagong merupakan seorang tokoh tari daerah. Tari daerah dapat ditarikan secara tunggal, berpasangan, atau kelompok. Berikut contoh-contoh tari daerah yang ditarikan secara berpasangan.

 Tari Daerah Berpasangan

Terdapat berbagai jenis tari di Indonesia. Ada tari daerah dan ada pula tari kreasi modern. Berdasarkan banyaknya penari yang menarikan, ada tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok. Berikut beberapa contoh tari daerah berpasangan.

 1.      Tari Piring

 Tari Piring merupakan tarian yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat. Pada zaman dahulu, tari Piring dipentaskan pada saat panen sebagai ungkapan rasa gembira dan syukur. Sesuai perkembangan zaman, saat ini tari Piring dipentaskan pada acara-acara penting, seperti acara pernikahan. Tari Piring dibawakan dalam bentuk tari berpasangan putra dan putri yang terdapat dalam sebuah kelompok pementasan.

 2.      Tari Serampang Dua Belas

 Tari Serampang Dua Belas merupakan tari yang terkenal di daerah Melayu, seperti daerah Sumatra Utara (Melayu Deli), Sumatra Barat (ranah Minang), dan Riau (Pekanbaru). Tari Serampang Dua Belas merupakan tari pergaulan yang ditarikan secara berpasangan sejenis atau putra dengan putri. Tari Serampang Dua Belas diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an. Tari Serampang Dua Belas terdiri atas 12 pola gerak, pola edar, dan tata urutan yang didasari oleh gerakan yang ada dalam tari Melayu, seperti Tari Mak Inang, Tari Ronggeng Melayu, dan Tari Zapin.

 3.      Tari Payung

 Tari Payung merupakan tari pergaulan yang dibawakan secara berpasangan. Tarian ini dibawakan oleh sepasang muda-mudi dan menggunakan perlengkapan payung. Payung lebih banyak digunakan oleh penari laki-laki, sedangkan penari wanita mengekspresikan gerakannya dengan permainan selendang. Busana penari pria berupa satu setel baju kecak musang, kain saping, dan tandak (songkok). Busana penari wanita meliputi satu stel kebaya labuh, kain songket, ikat pinggang, dan selendang.

 4.      Tari Legong

Tari Legong dimainkan oleh dua orang penari perempuan. Oleh karena merupakan tarian ritual persembahan, Legong dahulunya hanya boleh ditarikan oleh gadis yang belum pernah menstruasi. Namun, seiring pergeseran fungsinya sekarang sebagai media hiburan, aturan tersebut sudah ditinggalkan. Penari Legong selalu membawa kipas sebagai alat bantu.

 5.      Tari Janger

 Tari Janger merupakan tari tradisional asal Bali dan dipentaskan oleh 10 orang yang terdiri atas pasangan mudamudi. Lima penari pria disebut Kecak dan lima penari wanita disebut Janger. Para penari menari sambil menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan. Tarian ini mengangkat kisah atau drama tentang Arjuna Wiwaha, Sunda Upasada, dan lain sebagainya. Meski tidak sepopuler Tari Kecak atau Tari Pendet, tarian ini sebetulnya memiliki makna yang mendalam.

 6.      Tari Ketuk Tilu

 Tari Ketuk Tilu merupakan salah satu tari tradisional Jawa Barat. Tari Ketuk Tilu menjadi cikal bakal lahirnya tari Jaipong Karawang. Tarian ini dipentaskan oleh penari-penari wanita dengan gerakan dinamis dan saling mengisi. Gerakan yang dilakukan penari Ketuk Tilu di antaranya goyang pinggul, pencok muncid, giteuk, dan geol. Nama ketuk tilu berasal dari bunyi tabuhan 3 buah boning yang menjadi musik pengiringnya. Kendati cukup terkenal di masa silam, saat ini kepopuleran Tari Ketuk Tilu justru kalah jika dibandingkan Tari Jaipong.

 7.      Tari Bambangan-Cakil

 Bambangan-Cakil merupakan tarian klasik yang terdapat di Jawa Tengah. Tari Bambangan-Cakil menceritakan adegan perang seorang ksatria melawan raksasa. Ksatria tersebut bernama Janaka yang bersifat halus dan lemah lembut sebagai lambang kebaikan. Sebaliknya, raksasa bernama Cakil menggambarkan tokoh berkarakter kasar, sombong, dan beringas yang melambangkan kejahatan. Makna yang terkandung dalam tarian Bambangan-Cakil ialah bahwa segala bentuk kejahatan dan keangkaramurkaan pasti akan kalah dengan kebaikan.

 8.      Tari Zapin

 Tari Zapin adalah sebuah tari tradisional yang berasal dari Riau. Tari ini sarat dengan nuansa keislaman hasil dari proses akulturasi budaya melayu dan budaya Islam di masa silam.

 9.      Tari Gandrung

 Tari Gandrung adalah salah satu jenis tari tradisional khas yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam pementasannya tarian ini didukung berbagai unsur, yaitu penari, pemusik, alat musik, nyanyian, dan gerak tari. Tari Gandrung dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan dan laki-laki. Penari perempuan sebagai penari gandrung dan penari laki-laki dikenal sebagai “paja”. Musik pengiring tari Gandrung antara lain kempul atau gong, klunting, biola, kendang, dan kethuk. Tari Gandrung dipentaskan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap kali setelah panen. Pementasan tari Gandrung diselenggarakan sebagai bentuk kegembiraan dan hiburan. Tari Gandrung ini akhirnya menjadi ciri khas seni tari Banyuwangi, sehingga menjadi maskot kota Kabupaten Banyuwangi.

 10.  Tari Golek Menak

 Tari Golek Menak adalah tari klasik yang lahir dari keraton Yogyakarta. Tarian Golek Menak diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan pertama kali dipentaskan pada sekitar tahun 1941. Tarian ini juga dikenal dengan sebutan tari Beksa Golek Menak atau Beksan Menak. Ide gagasan penciptaan tari Golek Menak berasal dari pertunjukan wayang golek.

 

 Tarian yang panjang dan gerak tari yang bersemangat dapat menyebabkan penari berkeringat banyak. Oleh karena itu, para penari sangat memperhatikan kebersihan badannya. Kita juga harus menjaga kebersihan badan.

 Remaja yang sedang dalam masa pubertas biasanya banyak beraktivitas. Kelenjar keringat dan kelenjar minyak juga lebih aktif akibat pengaruh hormon. Apabila kamu tidak memperhatikan kebersihan badan dan pakaian, tentu akan menimbulkan masalah bagi kesehatan dan dalam pergaulan bersama teman.

5. Bola

Bola merupakan salah satu bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh satu bidang lengkung. Atau juga bisa didefinisikan sebagai sebuah bangun ruang berbentuk setengah lingkaran yang diputar mengelilingi garis tengahnya.

Sifat Bola

1.      Bola memiliki 1 sisi serta 1 titik pusat.

2.      Bola tidak memiliki rusuk.

3.      Bola tidak memiliki titik sudut

4.      Tidak memiliki bidang diagonal

5.      Tidak memiliki diagonal bidang

6.      Sisi bola disebut sebagai dinding bola.

7.      Jarak dinding ke titik pusat bola disebut sebagai jari-jari.

8.      Jarak dinding ke dinding serta melewati titik pusat disebut sebagai diameter.

 


 

Rumus pada Bola

Rumus untuk menghitung volume bola yakni:
4/3 x π x r3

Rumus untuk menghitung luas bola yakni:
4 x π x r2

Keterangan:

V : Volume bola (cm3)
L : Luas permukaan bola (cm2)
R : Jari – jari bola (cm)
π : 22/7 atau 3,14