Kamis, 04 Februari 2021

Materi Tematik Tgl. 10 Februari 2021

 

Materi Tematik

Kelas 6 Tema 7

Pertemuan ke 3

 IPA

3. 2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan reproduksi.

4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami.

 IPS

3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN.

4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN.

 SBDP

3.2 Memahami interval nada.

4.2 Memainkan interval nada melalui lagu dan alat musik.

 

Tujuan Pembelajaran

 1.      siswa mampu mengidentifikasi interval nada dengan benar.

2.      siswa dapat menjelaskan pengertian tangga nada diatonis mayor dengan benar.

3.      siswa dapat menjelaskan perbedaan ciri fisik laki-laki dan perempuan setelah masa pubertas.

4.      siswa mampu mengidentifikasi penerapan nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat dengan benar.

5.      siswa mengidentifikasi berbagai tangga nada dengan benar.

6.      siswa dapat menjelaskan tangga nada diatonis minor dengan benar.

  Materi Pelajaran

 Sejarah ASEAN

Pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, sebanyak lima wakil negara Asia Tenggara mengadakan pertemuan menindaklanjuti Deklarasi Bersama. Kelima wakil negara, yaitu Menteri Luar Negeri Indonesia (Adam Malik), Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia (Tun Abdul Razak), Menteri Luar Negeri Filipina (Narciso Ramos), Menteri Luar Negeri Singapura (S. Rajaratnam), dan Menteri Luar Negeri Thailand (Thanat Khoman). Pada pertemuan ini, kelima wakil negara menandatangani Deklarasi ASEAN (The ASEAN Declaration) atau Deklarasi Bangkok.

 Tujuan ASEAN dalam Deklarasi Bangkok

 1.      Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.

2.      Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.

3.      Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.

4.      Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah dengan organisasi regional dan internasional yang ada.

5.      Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.

 Organisasi regional yaitu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) resmi terbentuk dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok. Awal pembentukannya ASEAN bertujuan menggalang kerja sama antarnegara anggota dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong perdamaian dan stabilitas wilayah, serta membentuk kerja sama di berbagai bidang kepentingan bersama. Pada perkembangannya, ASEAN bergerak di bidang politik dan ekonomi. Seiring majunya ASEAN, negara-negara di kawasan Asia Tenggara ikut bergabung.

 Sumbangsih Indonesia di Lingkup ASEAN

 Sejak 1967-2017 ASEAN berkontribusi banyak bagi negara anggota. ASEAN juga semakin berkembang menjadi organisasi matang dan dinamis. Buktinya, ASEAN mampu menghadapi tantangan di tingkat regional dan internasional. Keberadaan ASEAN mampu menjaga keamanan dan mencapai stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, ASEAN berperan aktif dalam mencegah konflik antarnegara di kawasan Asia Tenggara. Apa sajakah sumbangsih Indonesia dalam lingkup ASEAN?

1.      Berperan memastikan sentralitas ASEAN.

Contohnya, Indonesia memprakarsai dikeluarkannya Joint Statement of the Foreign Ministers of ASEAN Member States on the Maintenance of Peace, Security and Stability in the Region pada Juli 2016. 2. Ikut mendorong penguatan kerja sama keamanan maritim. Kerja sama ini terkait penanganan isu illegal, unreported, and unregulated fishing (IUUF). Indonesia juga berperan sebagai pendorong implementasi EAS Statement on Enhancing Regional Maritime Cooperation yang disepakati pada 2015.

2.      Sebagai pendorong upaya dan kerja sama penanganan terorisme, radikalisme, dan violent extremism.

Upaya ini dilakukan melalui implementasi ASEAN Convention on Counter Terrorism dan instrument internasional lainnya.

 

Posisi dan Peran Indonesia di ASEAN

 Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di Asia Tenggara. Dilihat dari posisinya, letak wilayah Indonesia sangat strategis. Wilayah Indonesia dibatasi dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Kenyataan ini memungkinkan Indonesia berperan penting dalam interaksi antarnegara di Asia Tenggara. Dalam lingkup Asia Tenggara, Indonesia menjadi pelopor pembentukan ASEAN. Sumbangsih lain Indonesia dalam ASEAN sebagai

berikut.

1.      Sebagai Tuan Rumah Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN

a.       Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

KTT I ASEAN berlangsung tanggal 23–24 Februari 1976 di Bali. Pada KTT ini disepakati pembentukan Sekretariat ASEAN di Jakarta. Tokoh yang menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) pertama ASEAN adalah H.R. Dharsono (1977-1978), Urmadi Nyotowijono (1978-1979) dan Rusli Noor (1989-1992). Indonesia pun menjadi pusat kesekretariatan ASEAN.

b.      Pada tanggal 7-8 Oktober 2003 Indonesia melaksanakan pelaksanaan KTT IX ASEAN di Bali.

Pada KTT ini, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community). Komunitas ini meliputi bidang ekonomi, sosial budaya, dan keamanan.

c.       Pada tanggal 17-19 November 2011 Indonesia menyelenggarakan KTT XIX ASEAN.

Dalam KTT ini disepakati Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ). Negara anggota ASEAN wajib tidak mengembangkan, memproduksi, atapun membeli, memiliki, atau menguasai senjata nuklir.

2.      Menjadi Pemimpin ASEAN pada tahun 2004

Pada 20014 Indonesia dianggap mampu menjaga kerja sama antarnegara ASEAN. Indonesia juga dianggap bisa mengatasi masalah hukum di Indonesia dan menguatkan tujuan ASEAN. Saat itu Indonesia mengadakan Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting), Forum Kawasan ASEAN (ASEAN Regional Forum), Pertemuan Kementerian Kawasan Terkait untuk menangani berbagai masalah.

3.      Sebagai Tuan Rumah Pertemuan Khusus Pascagempa dan Tsunami

Pertemuan khusus ini berlangsung pada Januari 2015. Dalam pertemuan ini dibahas tindakan mengatasi bencana tsunami pada 26 Desember 2004.

4.      Sebagai koordinator dalam Pelaksanaan KTT ASEAN Bersama Negara Luar Indonesia pernah terlibat dalam kegiatan internasional saat Prof. Sumitro Djojohadikusumo sebagai ketua Standing Committee of A Special Coordination Committee (SCSCC). Selain itu, Indonesia sebagai koordinator hubungan ASEAN-Kanada serta KTT ASEAN-Cina pada 2006.

5.      Mengusulkan Pembentukan Komunitas Keamanan di Asia Tenggara

    Gagasan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda mengenai sistem pertahanan di setiap negara. Dalam hal ini, setiap negara menyiapkan sistem pertahanan dalam menghadapi serangan terorisme, separatisme, dan kejahatan internasional.

 Pada era globalisasi, interaksi antarruang di wilayah Asia Tenggara semakin berkembang. Terbukti, kerja sama antarnegara anggota ASEAN semakin beragam. Kondisi ini terjadi seiring munculnya kebutuhan Negara anggota di berbagai bidang. Bidang tersebut antara lain bidang ekonomi, politik, sosial budaya, teknologi, dan pendidikan. Bagaimana posisi dan peran Indonesia dalam lingkup ASEAN?

 Posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi dalam lingkup ASEAN

Dalam lingkup ASEAN, negara-negara anggota berupaya mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN. Untuk mendukung upaya ini dibentuklah Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA). Apa saja wujud integrasi ekonomi ASEAN? Dalam lingkup ASEAN, wujud integrasi ekonomi sebagai berikut.

·         Tercapainya wilayah ASEAN yang aman dengan dinamika pembangunan lebih tinggi.

·         Pengentasan kemiskinan masyarakat ASEAN dan peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kemakmuran secara merata dan berkelanjutan.

 Bagaimana pelaksanaan KEA? Pelaksanaan KEA memiliki empat karakteristik utama. Keempat karakteristik pelaksaan KEA yaitu pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi merata, serta kawasan terintegrasi penuh dengan ekonomi global.

 

Berkaitan dengan pelaksanaan KEA, negara-negara ASEAN menjalin kerja sama ASEAN di bidang ekonomi berikut.

a.       Membuka pusat promosi ASEAN

Pembukaan pusat promosi ASEAN ini dilakukan di Jepang. Sektor yang dipromosikan meliputi perdagangan, pariwisata, dan investasi. Program ini bertujuan meningkatkan kegiatan ekspor negara-negara ASEAN ke Jepang. Selain itu, untuk meningkatkan jumlah investor Jepang ke negara-negara ASEAN.

b.      Sebagai negara yang menyediakan cadangan pangan

Peran ini dilakukan Indonesia untuk menyediakan cadangan pangan negara ASEAN. Tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, peran ini dilakukan saat negara lain mengalami krisis pangan. Bersama Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, Indonesia sebagai penyedia cadangan pangan.

c.       Menjalin kerja sama di bidang perindustrian dan perdagangan

Apa saja sektor kerja sama di bidang perindustrian dan perdagangan? Kerja sama perindustrian dan perdagangan meliputi sektor industri, perdagangan barang, dan fasilitasi perdagangan.

1)      Kerja sama di sektor industri dilakukan melalui ASEAN Industrial Cooperation (AICO). Negara-negara ASEAN terlibat dalam beberapa proyek industri seperti industri pupuk, tembaga, vaksin, dan abu soda.

a)      ASEAN Aceh Fertilizer Project, pabrik pupuk di Aceh-Indonesia.

b)      ASEAN Urea Project, pabrik pupuk di Malaysia.

c)      ASEAN Copper Fabrication Project, pabrik industri tembaga di Filipina.

d)     ASEAN Vaccine Project, pabrik industri vaksin di Singapura.

e)      Rock Salt Soda Ash Project, pabrik industri abu soda di Thailand.

2)      Kerja sama di sektor perdagangan ditunjukkan dengan ASEAN Free Trade Area (AFTA), ASEAN Economy Community (AEC), dan koperasi ASEAN.

a)      AFTA sebagai bentuk kerja sama dalam pengelolaan sector factor produksi lokal di negara-negara ASEAN. Pemberlakuan AFTA untuk meningkatkan daya saing negara ASEAN dalam pasar internasional. AFTA juga meningkatkan investasi asing di negara-negara ASEAN.

b)      Dalam MEA, Indonesia berperan penting terkait liberalisasi arus barang, jasa, modal, dan tenaga kerja terampil di ASEAN. MEA sebagai upaya meningkatkan daya saing dan memfasilitasi investasi ke arah insfrastruktur.

c)      Koperasi ASEAN atau ASEAN Cooperative Organization (ACO) adalah organisasi yang bidang koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan negara-negaa ASEAN. Koperasi ASEAN berupaya mengukukuhkan organisasinya sebagai gerakan koperasi untuk menopang perekonomian di Asia Tenggara.

3)      Kerja sama di sektor fasilitasi perdagangan, negara anggota ASEAN sepakat menandatangani Protocol 1-Designation of Transit Transport Routes and Facilities. Implementasi Protocol untuk memfasilitasi transportasi barang di kawasan ASEAN.

d.      Menjalin kerja sama di sektor jasa

Dalam sektor jasa, negara-negara ASEAN mengesahkan ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) tanggal 15 Desember 1995 di Bangkok, Thailand. Untuk mendukung kesepakatan tersebut, ASEAN membentuk Coordinating Committee on Services (CCS) Komite ini menyusun modalitas untuk mengelola negosiasi liberalisasi jasa meliputi delapan sektor. Kedelapan sektor jasa itu antara lain angkutan udara dan laut, bisnis, konstruksi, telekomunikasi, pariwisata, keuangan, kesehatan, dan logistik.

e.       Mendukung pembentukan integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara

Sebaga negara anggota, Indonesia mendukung terbentuknya MEA. Adanya MEA, kegiatan perekonomian di Asia Tenggara semakin berkembang. Hambatan perdagangan internasional pun semakin berkurang. Kondisi ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

 Ayo menulis

 

Komandan Damkar Meninggal saat Menyelamatkan Anak Buahnya

 

Petugas pemadam kebakaran (damkar) bertaruh nyawa saat memadamkan api. Tak sedikit dari mereka yang meninggal saat berusaha memadamkan api. Seorang petugas pemadam kebakaran bernama Pak Saiful mengenang komandannya yang meninggal saat memadamkan kebakaran di Blok M sekitar tahun 2005. Komandannya yang bernama Pak Subandi tersebut, saat itu terjebak kobaran api dan tidak dapat keluar. Selang air yang dibawa Pak Subandi terputus.

“Pak Subandi sempat melemparkan topi keluar sebagai kode bahwa dia sedang dalam bahaya. Namun, tiba-tiba api meledak dan mengenai tubuhnya,” ungkap Pak Saiful.

Pak Saiful menceritakan bahwa Pak Subandi merupakan seorang pemimpin yang sangat peduli dengan anak buahnya. Meninggalnya Pak Subandi di lokasi kebakaran itu pun karena dia berusaha menyelamatkan tim pemadam yang sedang terjebak di dalam gedung yang sedang terbakar.

Petugas pemadam kebakaran yang telah rela berkorban tersebut saat itu menjabat sebagai Kepala Sektor Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan. Pengorbanan Pak Subandi menjadi pelajaran dan motivasi untuk membangun semangat anak buahnya dalam menjalankan tugas.

Pak Suhada, seorang petugas pemadam kebakaran yang telah 30 tahun bertugas juga menceritakan pengalamannya. Banyak kejadian kritis yang sudah dia lewati selama menjalankan tugas.

“Kalau sudah di depan api, saya sering berpikir jangan-jangan hari ini saya mati. Tetapi alhamdulillah saya masih dikasih kesempatan hidup. Yang penting kita tulus menjalani tugas. Jangan banyak mengeluh,” kata Pak Suhada.

Pak Suhada menceritakan kalau kaki kirinya pernah melepuh terkena air panas saat memadamkan kebakaran di sebuah permukiman. Pak Suhada juga pernah terkena setrum dan runtuhan atap rumah. Kondisi saat kebakaran sangat riuh. Sering pemadam tidak sempat memeriksa kabelkabel listrik yang berserakan. Maka, risiko tersetrum pun harus dia hadapi.

 




Makna Lagu “Gundul-gundul Pacul”

‘Gundul-Gundul Pacul’ adalah salah satu lagu daerah yang ditulis oleh Sunan Kalijaga pada tahun 1400-an. ‘Gundul-Gundul Pacul’ adalah lagu nasihat dari sang Wali bagi para pemimpin Jawa untuk mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.

Arti gundul adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambing kehormatan dan kemuliaan seseorang, sementara rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Dengan demikian, gundul artinya adalah kehormatan yang tanpa mahkota.

Pacul adalah cangkul. Orang Jawa mengatakan bahwa pacul adalah papat kang ucul (“empat yang lepas”), dengan pengertian kemuliaan seseorang sangat tergantung kepada empat hal, yaitu cara orang tersebut menggunakan mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Jika empat hal itu lepas, kehormatan orang tersebut juga akan lepas. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat. Telinga digunakan untuk mendengar nasihat. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan. Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.

Gembelengan artinya “besar kepala, sombong, dan bermain-main” dalam menggunakan kehormatannya. Dengan demikian, makna kalimat ini adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi pembawa pacul untuk mencangkul (mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya). Namun, orang yang sudah kehilangan empat indra tersebut akan berubah sikapnya menjadi congkak (gembelengan).

Nyunggi nyunggi wakul kul, gembelengan. Nyunggi wakul (membawa bakul di atas kepala) dilambangkan sebagai menjunjung amanah rakyat. Namun, saat membawa bakul, sikapnya sombong hati (gembelengan). Wakul ngglimpang (bakul terguling) melambangkan amanah dari rakyat terjatuh, akibat sikap sombong saat membawa amanah tersebut.

Segane dadi sak ratan (nasinya jadi sehalaman) melambangkan hasil yang diperoleh menjadi berantakan dan sia-sia, tidak bisa dimakan lagi (tidak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan sampaikan pesan kalian di sini