Mia dan Si
Kitty
Mia
adalah seorang anak yang baik hati. Ia tinggal bersama orangtuanya di suatu
desa. Karena ramah dan baik hati, ia mempunyai banyak teman di lingkungan rumah
maupun sekolahnya. Mia adalah anak terkecil di antara 4 bersaudara.
Mia
sangat senang dengan binatang. Binatang yang ada di rumahnya, dipeliharanya dengan
baik. Sudah lama Mia ingin memelihara kucing, tetapi Ibunya melarang. Alasannya,
karena kucing membuat dalam rumah menjadi kotor.
Suatu
hari, Mia sedang pergi menuju sekolahnya dengan berjalan kaki. Jarak antara
rumah dan sekolahnya tidak terlalu jauh hanya 300 meter. Di tengah perjalanan,
ia melihat seekor anak kucing terjatuh ke dalam selokan. Mia merasa kasihan
dengan anak kucing itu. Lalu, ia mengangkat anak kucing itu dari selokan dan
menaruhnya di tempat yang lebih aman. Setelah itu, Mia melanjutkan
perjalanannya ke sekolah.
Di
sekolahnya, Mia termasuk anak yang cerdas. Ia selalu masuk dalam rangking 3
besar. Ia sering mengadakan kelompok belajar bersama temantemannya. Kriiingg...
Bel tanda waktu pulang berbunyi! Mia dan temantemannya segera bergegas
membereskan buku-bukunya dan segera keluarnruangan.
Dalam
perjalanan pulang, Mia melihat anak kucing yang tadi pagi dilihatnya dalam selokan.
Anak kucing itu mengeong-ngeong sambil terus mengikuti Mia. Mia tidak sadar ia
diikuti oleh anak kucing itu. Sesampainya di rumah, ketika akan menutup pintu,
Mia baru menyadari kalau anak kucing yang ditolongnya, mengikutinya sampai
rumah.
Mia
memohon pada Ibunya agar diizinkan memelihara kucing kecil itu.
“Tidak
boleh!, nanti hewan itu membuat kotor rumah”, ujar Ibu Mia.
“Tapi
Bu, kasihan kucing ini. Kucing ini tidak punya tempat tinggal dan tidak punya
orang tua”, kata Mia.
Akhirnya
Ibu membolehkan Mia memelihara kucing dengan syarat binatang itu tidak boleh
ditelantarkan dan jangan sampai mengotori rumah.
Sejak
saat itu, Mia memelihara anak kucing itu. Setiap hari ia memberi minum dan
makan anak kucing itu. Lama-lama Mia menjadi sangat sayang dengan anak kucing
itu. Mia memberi nama anak kucing itu Kitty. Semenjak dipelihara Mia, Kitty
menjadi kucing yang bersih dan gemuk. Bulu Kitiy yang berbelang tiga membuatnya
tambah lucu.
Beberapa
bulan kemudian, Kitty menjadi besar. Suatu hari, Mia melihat seekor burung
kutilang yang tergeletak di halaman rumahnya. Mia mendekati burung kutilang itu
dan menangkapnya. Ternyata sayap burung kutilang itu terluka. Mia merawat
burung itu dengan penuh kasih sayang. Kitty merasa cemburu karena merasa Mia
menjadi lebih menyayangi burung kutilang. Padahal, sebenarnya Mia tetap
menyayangi Kitty. Karena merasa tidak diperhatikan lagi, setiap Mia tidak ada,
Kitty selalu menakut-nakuti burung kutilang tersebut.
Setelah
beberapa lama, kini burung kutilang itu telah sembuh. Suatu hari kemudian,
ketika Mia baru pulang dari sekolah, ia melihat pintu sangkar burung kutilang
telah terbuka. Di bawah sangkar burung kutilang ada bercak-bercak darah. Mia
berpikir jangan-jangan Kitty berbuat nakal. Ketika melihat Kitty, Mia mendapatkan
mulut Kitty terdapat bercak merah. Saking kesalnya, Mia mengejar Kitty.
Sementara, Kitty segera berlari untuk bersembunyi.
Mia
pun segera mencari Kitty. Ketika melihat ke kolong meja, Mia sangat terkejut.
Di sana ada seekor ular yang sudah mati. Akhirnya Mia tersadar kalau Kitty
telah menyelamatkannya dengan menggigit ular tersebut. Mia baru ingat kalau ia
lupa menutup pintu sangkar burungnya. Mia menyesal telah menuduh Kitty. Kalau
tidak ada Kitty, mungkin ular tersebut masih hidup dan bisa mencelakainya.
Akhirnya, Mia memeluk Kitty dengan erat.
Sejak
kejadian itu, Mia jadi lebih menyayangi Kitty. Bagaimana? Cerita menarik bukan?
Untuk membuat ringkasan cerita kamu harus dapat mencatat hal-hal yang dianggap
penting dalam cerita tersebut.
Sumber: Majalah Ino,
Februari 2006
Jawablah pertanyaan berikut
dengan tepat!
1. Dengan siapa Mia
tinggal?
2. Apa yang ingin
dipelihara oleh Mia?
3. Mengapa ibu tidak
mengizinkan Mia memelihara kucing?
4. Berapakah jarak
antara rumah Mia dan sekolah Mia?
5. Di mana Mia
menemukan kucing?
6. Apakah nama yang
diberikan Mia kepada kucing kecil itu?
7. Mengapa Mia
menolong burung kutilang?
8. Mengapa Kitty
cemburu kepada burung kutilang?
9. Mengapa pintu
sangkar burung kutilang terbuka?
10. Siapakah
sebenarnya yang memakan burung kutilang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan sampaikan pesan kalian di sini