Materi Pembelajaran Tema 5 Kelas 6
Tgl. 17 November 2020
Dalam setiap organisasi selalu terjadi komunikasi baik yang bersifat internal maupun eksternal dan dapat dilakukan dengan lisan dan atau tertulis. Dalam komunikasi tertulis diperlukan alat yang dapat dipergunakan secara efektif dan efisien. Adapun alat komunikasi tertulis tersebut adalah berupa surat, dan surat – surat tersebut seringkali agar lebih efektif dan efisien terlebih dahulu perlu diciptakan formulir. Namun tidak setiap formulir pasti berupa surat demikian juga tidak setiap surat terlebih dahulu telah diciptakan formulirnya. Demikian pula dalam organisasi pemerintahan , persuratan dan formulir merupakan alat komunikasi yang sangat penting, bahkan kerjasama tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya alat komunikasi berupa surat. Pada masa sekarang ini, banyak instansi pemerintah dan organisasi melaksanakan kegiatan administrasi dan manajemen memanfaatkan formulir sebagai sarana komunikasi kedinasan. Mayoritas dari keseluruhan arsip umumnya dalam bentuk formulir. Meluasnya penggunaan formulir tidak lain adalah karena formulir sangat bermanfaat bagi pelaksanaan operasional kerja. Penggunaan formulir dapat meningkatkan efisiensi kerja. Hal ini disebabkan karena dalam pembuatan formulir dimungkinkan keseragaman dalam pembuatan, penggunaan, penyimpanan, dan pemeliharaannya. Perkembangan teknologi informasi dengan digunakannya perangkat komputer memberikan pengaruh signifikan terhadap penggunaan dan standarisasi formulir. Dengan menggunakan komputer, formulir – formulir dapat dirancang dengan mudah sesuai dengan kebutuhan. Modifikasi terhadap formulir dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, karena komputer memberikan kemungkinan hal tersebut. Penggunaan yang meluas terhadap formulir – formulir memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat. Alasan ini, di samping untuk meningkatkan efisiensi kerja dan mengurangi biaya, juga pengelolaan tersebut menjadi penting karena data dan informasi yang akan diperoleh dipengaruhi oleh standarisasi formulir tersebut.
Konsep Formulir dan Manajemen Formulir Menurut Ira A. Penn, formulir merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengorganisasi, mengumpulkan, mengalihkan informasi. Formulir memberikan fasilitas terhadap pengumpulan dan pemindahan data dan informasi dengan cepat dalam bentuk yang ringkas dan padat.
Pengertian yang sederhana, formulir merupakan sehelai kertas tercetak yang menyediakan ruangan untuk di muat catatan – catatan, informasi atau instruksi – instruksi yang akan diteruskan kepada individu – individu, atau organisasi lain.
Formulir merupakan alat penting untuk menciptakan dokumen karena formulir menentukan informasi apa yang akan di kumpulkan dan disimpan.
Ada beberapa alasan penting mengapa formulir – formulir digunakan :
· untuk keseragaman atau pembakuan kerja ( work standarization )
· untuk mempermudah dalam penggolongan ( classification ) data.
· untuk mempermudah pemberkasan ( filling ) baik sistem maupun tempatnya.
· untuk mempermudah penertiban prosedur dan tata kerja.
· sebagai alat pemberian instruksi
· sebagai alat perencanaan, karena di dalamnya terdapat data dan fakta baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
· sebagai alat untuk kontrol dan evaluasi baik kualitatif maupun kuantitatif.
Dengan demikian pada dasarnya, apabila dirancang secara benar formulir dapat mempercepat arus kerja di dalam kantor atau organisasi secara keseluruhan, meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional, dan mengurangi biaya.
Tidak efisiensinya suatu formulir dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti misalnya :
· formulir seringkali dibuat melalui prosedur yang salah
· formulir sulit untuk diisi
· formulir memuat informasi yang tidak dibutuhkan
· formulir seringkali tumpang tindih dengan yang lain
· instruksi formulir kadang tidak lengkap dan jelas
· formulir sudah kadaluarsa
Apakah anak-anak suka menghias kulkas di rumah dengan hiasan berbentuk dan bergambar lucu? Kalau iya, tentunya hiasan ini menggunakan magnet sehingga bisa menempel pada permukaan kulkas. Kenapa magnet bisa menempel pada permukaan kulkas, ya? Kita simak penjelasan tentang magnet berikut ini
A. Pengertian Magnet
Magnet adalah jenis batuan yang memiliki kemampuan bisa menarik benda-benda tertentu. Kalau menurut pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, magnet diartikan sebagai setiap bahan yang bisa menarik logam besi. Kata magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu magnitis lithos. Kata itu memiliki arti batu Magnesian. Magnesian atau Magnesia adalah sebuah kota di wilayah Yunani. Sekarang kota ini berubah namanya menjadi Manisia yang terletak di wilayah Turki. Pada zaman prasejarah, di Magnesia ditemukan banyak sekali kandungan magnet.
B. Sifat-Sifat Magnet
1. Magnet Bisa Menarik Benda Tertentu
Seperti yang kita tahu, magnet bisa menempel di logam besi. Namun, jika kita coba mengarahkannya pada benda berbahan lain, belum tentu magnet bisa menempel. Benda yang bisa ditarik oleh magnet disebut benda magnetik. Contoh benda magnetik adalah besi, baja, nikel, dan kobalt.
2. Magnet Punya Dua Kutub
Sama seperti Bumi, ternyata magnet juga memiliki dua kutub yang berlawanan. Kedua kutub itu biasa dinamakan kutub utara dan kutub selatan. Kutub magnet biasanya terletak pada ujung magnet yang menyimpan kekuatan magnet paling besar.
3. Kutub yang Berbeda Saling Menarik, Kutub yang Sama Saling Menolak
Seperti yang sudah disebutkan tadi, magnet punya dua kutub yang berbeda. Jika ada dua magnet dan kita coba dekatkan, maka secara otomati kutub yang berlawanan akan saling menarik. Lain hal jika kita mendekatkan magnet dengan dua kutub yang sama, maka keduanya akan saling menolak. Intinya kutub selatan magnet akan menarik kutub utara magnet.
4. Gaya Magnet Bisa Menembus Penghalang
Jika kamu arahkan kedua magnet, mereka akan saling menarik meskipun diberi penghalang di antara keduanya. Hal itu karena magnet memiliki gaya magnet yang memungkinkan keduanya tetap saling menarik walaupun terhalang benda lainnya. Namun kekuatan ini akan berkurang kalau penghalangnya semakin tebal. Hal itu karena gaya magnet yang bekerja akan semakin kecil. Selain ketebalan penghalang, kekuatan magnet juga penting. Semakin besar kekuatan magnet maka akan semakin kuat menarik walaupun terhalang penghalang yang tebal.
5. Medan magnet akan membentuk gaya magnet. Medan magnet akan semakin rapat jika didekatkan dengan magnet.
6. Sifat kemagnetan dapat melemah atau hilang karena hal tertentu, seperti sering jatuh, terbakar, atau lainnya.
C. Jenis Bahan Magnet
Berdasarkan sifat kemagnetannya, jenis bahan magnet secara umum terbagi menjadi dua, yaitu bahan magnetik (feromagnetik) dan bahan nonmagnetik.
· Bahan Magnetik (Feromagnetik)
Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Jika benda jenis feromagnetik berada dekat dengan magnet, magnet akan menarik benda tersebut. Selain itu, benda yang termasuk bahan feromagnetik dapat dijadikan suatu magnet. Contoh bahan feromagnetik adalah baja, besi, nikel, dan kobalt.
· Bahan Nonmagnetik
Bahan nonmagnetik terbagi atas:
- Paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat. Contohnya alumunium, tembaga, platina, dan lain-lain.
- Diamagnetik adalah benda yang menolak magnet. Benda ini tidak dapat ditarik sama sekali oleh magnet meski berada sangat dekat dengan magnet yang kuat. Contoh benda diamegnetik adalah emas, seng, merkuri, dan lainnya.
D. Macam-macam Bentuk Magnet
- Magnet batang bentuknya menyerupai batang atau balok atau kubus.
- Magnet silinder, menyerupai tabung panjang.
- Magnet jarum menyerupai jarum kompas dengan kedua ujung atau kutub magnet yang runcing.
- Magnet U (magnet ladam) berbentuk seperti tapal kuda atau serupa dengan huruf U.
- Magnet cincin, magnet ini memiliki bentuk bulat menyerupai cincin.
- Magnet keping, magnet ini memiliki bentuk menyerupai kepingan logam.
Jenis-Jenis Magnet
Berikut ini adalah jenis-jenis magnet yang dibagi berdasarkan asalnya:
- Magnet Alami
Seperti namanya, magnet alami adalah magnet yang terbentuk oleh alam tanpa ada campur tangan manusia. Magnet jenis ini adalah magnet yang ditemukan oleh penduduk Magnesia di zaman lampau. Biasanya magnet alami berupa batu-batuan
- Magnet Buatan
Kebalikan dari magnet alami, magnet buatan adalah magnet yang sengaja dibuat oleh manusia. Hal ini dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan magnet. Karena buatan, magnet jenis ini memiliki bentuk, seperti magnet ladam atau tapal kuda, magnet jarum, magnet batang, magnet silinder, dan lain-lain. Magnet buatan biasanya dibuat dari besi, bajam atau bahan jenis logam lainnya.
Magnet buatan ada yang sifatnya sementara dan ada juga yang tetap. Magnet sementara kemagnetannya bisa hilang dengan mudah, berbeda dengan magnet buatan yang tetap atau permanen. Magnet sementara biasanya dibuat dengan cara menggosok benda, induksi, atau dengan arus listrik.
Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial dan Budaya
ASEAN adalah kepanjangan dari Association of Southeast Asian Nations. Dikenal juga dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Perhimpunan ini sudah didirikan sejak 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Mulanya anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Kemudian beberapa negara di Asia Tenggara akhirnya bergabung ke dalam ASEAN. Di antaranya adalah Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. ASEAN sendiri dibentuk untuk beberapa tujuan, yang salah satunya adalah meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
Berikut ini adalah bentuk kerja sama ASEAN di bidang Sosial dan Budaya.
Tujuan kerja sama bidang sosial dan budaya antarnegara-negara ASEAN adalah agar tercipta kerukunan dan kemajuan bersama. Kerja sama bidang sosial dan budaya ASEAN dilaksanakan oleh COSD (Comittee on Social Development).
Contoh kerja sama di bidang sosial budaya negara-negara anggota ASEAN adalah sebagai berikut:
1. Bidang pembangunan sosial
Kerja sama di bidang pembangunan sosial dan ekonomi adalah dalam rangka meningkatkan keadilan sosial dan perbaikan standar hidup masyarakat ASEAN. Karena itulah dibentuk ASEAN Ministerial Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (AMMRDPE) sebagai forum pertemuan tingkat menteri yang menangani pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan. Ini juga menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran (upah) yang wajar.
2. Membantu kaum wanita dan pemuda dalam usaha pembangunan
Sejak dibentuk pada Konferensi Tingkat Tinggi ke-19 ASEAN, ASEAN Ministerial Meeting on Women (AMMW) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kerja sama pemajuan dan pelindungan hak-hak perempuan.
3. Menanggulangi masalah-masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan-badan internasional yang bersangkutan
4. Pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan sumber daya manusia melalui kerja sama ASEAN di bidang pendidikan. Penguatan kerja sama pendidikan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga memiliki daya saing, baik di tingkat regional maupun global.
5. Peningkatan kesejahteraan
ASEAN juga berusaha untu meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya.
Pada tahun 1979 akhirnya dibentuk ASEAN Ministers Meeting on Social Welfare and Development (AMMSWD). AMMSWD adalah forum pertemuan tingkat menteri ASEAN untuk bekerja sama dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial. Kerja sama ASEAN di bidang pembangunan dan kesejahteraan sosial difokuskan pada program kesejahteraan sosial dan pemenuhan hak atau akses yang sama kepada perempuan, anak, lansia dan penyandang disabilitas.
6. Program peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan)
ASEAN Health Ministers Meeting (AHMM) adalah forum pertemuan tingkat menteri kesehatan ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ASEAN di bidang kesehatan.
Kegiatan di bidang kerja sama kesehatan ASEAN, yang terbagi dalam 3 elemen utama, yaitu keamanan makanan (food safety), pemajuan gaya hidup sehat (healthy lifestyle), dan penanggulangan penyakit menular (communicable diseases).
7. Pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN
8. Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Agreement atau ATA)
9. Penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali (SEA Games)
Jenis Usaha Bidang Ekonomi
Sumber daya alam tersebut apabila dikelola dalam kegiatan ekonomi dapat digolongkan dalam jenis usaha antara lain sebagai berikut:
Usaha Agraris
Usaha agraris bergerak dalam pengelolaan usaha tanah seperti pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan lain-lain. Dalam pengelolaannya, usaha ini berkaitan dengan keadaan alam seperti iklim, cuaca, keadaan tanah, air, dan sebagainya.
Usaha Ekstraktif
Usaha ekstraktif kegiatannya mengolah dan mengelola penggalian, mengambil, mengumpulkan kekayaan dari alam yang sudah tersedia, seperti pertambangan, pembuatan garam, serta budidaya mutiara.
Usaha Industri
Usaha industri adalah usaha mengolah bahan mentah menjadi barang siap untuk dikonsumsi. Bahan-bahan mentah didapatkan dari sumber daya alam yang ada.
Usaha Jasa
Usaha-usaha di atas harus ditunjang dengan usaha jasa seperti jasa angkutan, pergudangan, keuangan dan lain-lain.
Ekonomi Setiap Orang Beragam
Mari melihat sekeliling kita. Mungkin kita tinggal di desa atau perkotaan. Di sana, terlihat perbedaan ekonomi setiap orang.
Masyarakat desa dan kota memiliki keberagaman ekonomi dan sosial yang berbeda. Keberagaman ini antara lain dapat terlihat dari jenis pekerjaan atau mata pencaharian penduduknya.
Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk di suatu wilayah biasanya dipengaruhi oleh lingkungan alam di sekitarnya.
Masyarakat yang tinggal di pedesaan sebagian besar memiliki pekerjaan yang terkait dengan bidang agraris seperti: petani, karena menyesuaikan dengan kondisi alam yang ada, demikian pula masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai sebagian besar akan bermata pencaharian sebagai nelayan, petani rumput laut, pembuat jala, dan sebagainya.
Masyarakat nelayan dan masyarakat petani memiliki karakteristik yang berbeda yang disebabkan karakteristik geografis yang berbeda.
Bagaimana dengan masyarakat perkotaan? Masyarakat di daerah perkotaan memiliki pekerjaan atau mata pencaharian yang lebih bervariasi seperti sebagai pedagang, buruh, penjual jasa, dan sebagainya.
Secara ringkas, masyarakat kota lebih beragam dari pada masyarakat desa. Perbedaan tingkat ekonomi. Di desa tingkat ekonomi masyarakatnya relatif sama. Sedangkan di kota tingkat ekonomi warganya sangat beragam, ada warga yang miskin, kaya, dan sangat kaya.
Jadi,mengapa ekonomi setiap orang beragam? Karena setiap orang memiliki penghasilan yang berbeda menurut kemampuannya mengelola sumber daya alam sesuai bidang usaha yang beraneka ragam.
Apa saja yang memengaruhi keberagaman tersebut? Yang memepengaruhi keberagaman ekonomi adalah ketrampilan seseorang, peluang, pekerjaan seseorang, penghasilan, tingkat persaingan dalam mengelola sumber daya alam sesuai bidang usaha yang digelutinya.
Proses Wirausaha
Proses untuk mengembangkan sebuah usaha baru terjadi pada proses kewirausahaan melibatkan lebih dari sekedar penyelesaian masalah dalam suatu posisi manajemen.
Seorang pengusaha harus menemukan, mengevaluasi, dan mengembangkan sebuah peluang dengan mengatasi kekuatan yang menghalangi terciptanya suatu yang baru.
- Proses ini memilki empat tahap yang berbeda:
- Identifikasi dan evaluasi peluang
- Pengembangan rencana bisnis
- Penetapan sumber daya yang dibutuhkan
- Manajemen perusahaan yang dihasilkan
Kemampuan berwirausaha di dasari atas sebuah kepentingan membaca peluang untuk pengembangan sebuah usaha, tersedianya cukup waktu untuk mengimprofisasikan kreatifitas usahanya, dan dorongan yang kuat dalam menguasai pasar.
Jadi, ada empat aspek dasar menjadi seorang wirausaha, yaitu:
- Melibatkan proses penciptaan dan menciptakan suatu nilai baru
- Menuntut sejumlah waktu dan upaya yang dibutuhkan
- Melibatkan seseorang menjadi pengusaha, penghargaan yang paling penting adalah kebebasan, lalu kepuasan pribadi,
- Seorang wirausaha akan merespon dan menciptakan perubahan melalui tindakan. Tindakan kewirausahaan menyatu pada perilaku sebagai bentuk tanggapan atas keputusan yang didasarkan pada pertimbangan ketidakpastian mengenai peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Buletin
Buletin adalah publikasi “oleh organisasi” yang mengangkat perkembangan suatu topik atau aspek tertentu dan ditertibkan/dipublikasikan secara teratur “berkala” dalam waktu yang relatif singkat “harian hingga bulanan”.
Buletin ditujukan kepada khalayak yang lebih sempit, yang berkaitan dengan bidang tertentu saja. Tulisan dalam buletin umumnya singkat dan padat “mirip berita” dimana digunakan bahasa yang formal dan banyak istilah teknis berkaitan dengan bidang tersebut.
Desain, serta foto-foto atau ilustrasi dalam buletin umumnya formal, pilihan ukuran penerbitan buletin biasanya ialah A4 “210 X 297 mm” atau eksekutif “7¼ x 10½ inci”. Untuk buletin yang terbit secara berkala dalam jangka waktu sedang “1-2 bulan”, biasanya ditertibkan dengan jumlah halaman agak tebal “36-120 halaman” yang berisi tentang fara umainah.
Fungsi Buletin
Menurut Onong U. Effendy buletin sebagai media komunikasi yang berfungsi sebagai berikut:
- Menginformasikan “to inform” yakni memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide atau pikiran, dan tingkah laku orang lain, serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain.
- Mendidik “to educate” yakni sebagai sarana pendidikan, dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang lain sehingga orang lain mendapatkan informasi dan pengetahuan.
- Mempengaruhi “to influence” yakni fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya dengan cara saling mempengaruhi jalan pikiran komunikan dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang diharapkan.
- Menghibur “to entertaint” yakni komunikasi berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.
Tujuan Pembuatan Buletin
Adapun tujuan dalam pembuatan buletin yaitu:
- Membuat daya tarik agar menjadi jurnalis yang baik.
- Menjadi daya tarik bagi minat baca.
- Semakin memperbanyak orang yang minat baca.
- Membuat seru bagi peminat baca.
- Yang tidak minat jadi minat karena dibuatnya buletin.
Ciri-Ciri Buletin
Adapun ciri-ciri buletin yaitu:
- Dibuat oleh sebuah organisasi, lembaga atau yayasan tertentu.
- Isinya bisa memuat pemikiran suatu organisasi/lembaga/yayasan tersebut.
- Setiap edisi memiliki tema yang berbeda.
- Fokus pada bidang tertentu.
- Ada yang tertib mingguan, bulanan.
- Bertema.
- Tertibnya berkala.
- Berupa selebaran/majalah singkat.
- Ukurannya kadanga ada yang A4 dan ada juga yang berukuran A5.
- Ditujukan kepada khalayak yang lebih sempit yang berkaitan dengan bidang tertentu.
- Tulisan dalam buletin umumnya singkat dan padat dimana digunakan bahasa yang formal dan banyak istilah teknis berkaitan dengan bidang tersebut.
- Desain serta ilustrasi dalam buletin umumnya formal.
- Selain memuat tulisan/artikel ilmiah, juga memuat berita-berita terkait dengan kegiatan ilmiah dari instansi/asosiasi yang menerbitkan buletin itu.
Sedangkan untuk ciri-ciri khususnya, itu tergantung dari masing-masing buletin yang ditertibkan, karena setiap buletin memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan sampaikan pesan kalian di sini