Materi Tematik Semester 2
Tgl. 21 Januari 2021
Tema 6 Subtema 2
Pubertas pada Anak Laki-laki dan Perempuan
Masa pubertas menjadi tahap pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan yang akan terjadi cepat atau lambat. Salah satu tanda pubertas adalah perubahan fisik yang menandai jenis kelamin anak menuju dewasa.
Dikutip dari situs National Health Service (NHS), anak perempuan dan laki-laki memiliki ciri dan tanda pubertas yang berbeda. Masa pubertas terjadi pada rata-rata umur 8-14 tahun, sehingga tak perlu langsung khawatir jika pubertas seorang anak terjadi lebih cepat atau lambat dibanding anak yang lain.
Menurut DR dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, FRCPI(Hon) dalam artikel berjudul Masalah Pubertas pada Anak dan Remaja, banyak faktor yang dapat mempengaruhi permulaan pubertas antara lain etnis, sosial, psikologis, nutrisi, fisis dan penyakit kronis. "Status pubertas termasuk bagian pemeriksaan fisik yang harus diperiksa pada anak dan remaja," tulis Aman.
Berikut ciri, tanda, masa pubertas pada anak laki-laki dan perempuan:
A. Pubertas pada anak perempuan
Masa pubertas pada anak perempuan rata-rata terjadi pada usia 11 tahun. Tak perlu khawatir jika pubertas terjadi lebih cepat atau lambat, namun harus waspada jika mendapati ada kondisi yang merugikan atau mengkhawatirkan.
Tanda dan ciri pubertas muncul berbeda seiring pertumbuhan pada anak perempuan.
1. Ciri dan tanda pubertas yang pertama muncul:
a. Payudara mulai tumbuh
b. Kedua payudara kadang tumbuh tidak bersamaan dan sangat halus
c. Rambut pubik mulai tumbuh
d. Rambut di kaki dan lengan tumbuh lebih banyak pada beberapa anak perempuan.
2. Ciri dan tanda pubertas yang muncul kemudian:
a. Payudara terus tumbuh dan menjadi lebih penuh
b. Sekitar dua tahun setelah mulai pubertas, anak perempuan mulai mengalami menstruasi atau haid setiap bulan
c. Rambut pubik menjadi lebih kasar dan keriting
d. Rambut di bawah lengan mulai tumbuh
e. Pada beberapa anak perempuan, rambut juga tumbuh di bibir atas dan ini adalah hal normal
f. Berkeringat lebih banyak dan mulai muncul jerawat dalam bentuk bintik putih, hitam
g. Mengalami keputihan
h. Anak perempuan tumbuh makin tinggi sejak mulai datang bulan sekitar 5-7,5 sentimeter tiap 1-2 tahun hingga mencapai umur dewasa
i. Bobot bertambah seiring perubahan bentuk tubuh dengan pinggul melebar dan pinggang makin kecil. Lemak tubuh makin banyak di punggung dan lengan bagian atas serta paha.
B. Pubertas pada anak laki-laki
Usia anak laki-laki ketika mengalami pubertas adalah 12 tahun, namun tak perlu khawatir jika terjadi lebih cepat atau lambat. Meski begitu, orang tua patut waspada jika terjadi perubahan yang cenderung negatif atau merugikan.
Pada anak laki-laki ada beberapa kondisi yang menandai sedang dalam masa pubertas.
1. Ciri dan tanda pubertas yang pertama muncul:
a. Rambut pubik makin tebal dan keriting
b. Rambut di bawah lengan mulai tumbuh
c. Berkeringat lebih banyak
d. Bagian dada mulai tumbuh yang tidak sama dengan payudara laki-laki (man boobs)
e. Mengalami mimpi basah
f. Suara anak laki-laki pecah dan cenderung nge-bass, tidak cempreng seperti sebelumnya. Pada tahap awal, anak laki-laki merasa suaranya nge-bass selama beberapa menit dan kembali cempreng di waktu berikutnya
g. Berjerawat
h. Tumbuh makin tinggi sekitar 7-8 sentimeter per tahun dan menjadi lebih berotot.
Tari Klana Raja (Klono Rojo)
Tari Klana Raja adalah salah satu Tarian Klasik Gaya Yogyakarta. Tari ini pertama kali disusun oleh R. Soenartomo Tjondroradono. Tercipta pada tahun 1976 yang mana pada tahun tersebut lahir pula tari Yogyakarta lain yakni Tari Klana Alus dan Tari Golek Kenyotinembe oleh KRT Sasmintodipuro. Tari Klana Raja disebut sebagai tari yang terinspirasi dengan adegan raja yang sedang jatuh cinta kepada seorang putri dalam lakon Wayang Wong. Tidak hanya itu, bahkan susunan geraknya juga mengambil dari adegan yang ada pada Wayang Wong.
Tarian ini dinamakan dengan Klana Raja karena busana dan ragam yang digunakan adalah ragam raja yang menggunakan mahkota. Ada juga yang mengatakan bahwa penamaan tersebut berangkat dari gambaran figur raja yang merupakan manifestasi penguasaan Mayapada dan alam astral yang hadir. Pemaknaan “Klana” merujuk pada tokoh besar pengelana. Sebuah konotasi dari manusia-manusia yang gemar berimajinasi terhadap hal-hal yang besar. Memiliki cita-cita tinggi yang kadang-kadang berasosiasi pada romantisme suatu ”kegandrungan”. Tidak mesti bersifat erotis atau cenderung seks melainkan pada idealisme yang estetis. Ada suatu kegagahan dalam pengeJawantahan.
Sesuai dengan pemaknaan pada nama, Tari Klana Raja ditampilkan sebagai gambaran keagungan raja. Bergaya tari gagah “Kalang Kinantang Raja” dan bukanlah seperti pada Kalang Kinantang biasa. Perbedaan paling kentara dapat dilihat pada gerakan “Ngunus” kaki kiri, yang mana tangan kiri sejajar gerak kaki. Gerakan kemudian melanjutkan kearah badan, lengkung kekiri atas, kemudian ”Coklek” pergelangan tangan disambung ”Pacak Gulu” yang menyelesaikan phrase gerak itu secara manis dan jantan. Adapun gerakan tangan kiri diperuntukkan pada ” Ngoyong Kanan” maupun pada saat ”Tancep” yang memberikan ekspresi kesebaran.
Gambaran keagungan semakin terlihat pada Tarian Klana Raja ketika diringi irama gending ”Lung Gadung” berpelog bem. Iringan Gamelan terkesan mengundang kesan erotik terutama pada bagian tari “Nglana”. Begitu sakral seperti diupacara temanten, berbeda dengan ”Bendrong” pada klana topeng yang menggelitik secara profan, bahkan pada golek ”Lambang Sari” menimbulkan rangsangan tingkat tinggi karena kehalusannya.
Tata busana Tari Klana Raja, penari dipakaikan teropong (mahkota) seperti yang dipakai oleh Prabu Baladewa- Suteja. Dikatakan sebagai hiasan paling agung di antara hiasan kepala raja jenis lainnya, seperti ”Songkok” Duryudana yang masih dimungkinkan dipakai. Sementara itu ketu Narpati Basukarna, ”Keling” Wibisana kurang lazim dikenakan. Berbeda dengan wayang pada umumnya, penari klana menambah sampurnya melingkar di leher, yang banyak berfungsi dibandingkan dengan penggunaan sampur pinggang.
Tarian ini menggambarkan seorang tokoh besar bernama Prabu Klana Sewandana dari Kerajaan Pudhak Payung yang sedang jatuh cinta dengan putri kerajaan bernama Dewi Sekartaji. Menurut cerita yang berkembang, Tari Klana Topeng pada awalnya merupakan sebuah tarian rakyat yang berasal dari pedesaan. Dalam perkembangannya pihak Kerajaan Yogyakarta melihat adanya sesuatu yang menarik dalam tarian tersebut. Kemudian diambilah tarian tersebut, dipoles sedemikian rupa dan akhirnya diadopsi menjadi sebuah tarian istana.
Selain dari segi gerak yang disempurnakan, dilakukan juga pembenahan mengenai tata busana yang digunakan. Busana yang digunakan berupa kain jarik, celana panji cinde, sampur, hiasan kepala berupa songkok dengan bledhegan dan keris branggah. Pada akhirnya Tari Klana Topeng yang semula merupakan tarian rakyat jelata menjadi sebuah tarian kaum bangsawan pada masa itu.
Gerakan khusus yang juga menjadi ciri khas tarian ini adalah sepak wiron (menendang wiru / lipatan kain jarik) dilanjutkan dengan ogek lambung (menggerakan lambung). Tari Klana Topeng biasa diiringi dengan musik gamelan dengan gendhing Bendrong yang mempunyai karakter agung dan berwibawa.
Macam-macam tari tunggal
1. Tari Gatotkaca berasal dr Gandrung, Jawa Tengah
2. Tari Gambir Anom berasal dari Jawa Tengah
3. Tari Panji Semirang berasal dr Bali
4. Tari Gambyong berasal dr Surakarta, Jawa Tengah
5. Tari Topeng Kelana berasal dari Jawa Barat
6. Tari Golek Menak berasal dr D.I.Yogyakarta
7. Tari Kancet Ledo berasal dari Dayak, Kalimantan Timur
8. Tari Jaipong berasal dr Karawang, Jawa Barat
9. Tari Pendet berasal dari Bali
10. Tari Legong berasal dari Bali
Bangun Ruang Tabung
Bangun tabung merupakan suatu bangun ruang tiga dimensi yang mempunyai tutup dan alas yang berbentuk lsebuah ingkaran dengan memiliki ukuran yang sama dan diselimuti oleh persegi panjang.
Sifat Tabung
1. Tabung memiliki 3 buah sisi, 1 persegi panjang, 2 lingkaran.
2. Tidak memiliki rusuk.
3. Tidak memiliki titik sudut.
4. Tidak memiliki bidang diagonal.
5. Tidak memiliki diagonal bidang.
6. tabung memiliki sisi alas serta sisi atas berhadapan yang kongruen.
7. Tinggi tabung merupakan jarak titik pusat bidang lingkaran alas dengan titik pusat lingkaran atas.
8. Bidang tegak tabung berwujud lengkungan yang disebut sebagai selimut tabung.
9. Jaring-jaring tabung berwujud 2 buah lingkaran serta 1 persegi panjang.
Rumus pada Tabung
·
Rumus untuk menghitung luas alas:
luas lingkaran=π x r2
·
Rumus untuk menghitung volume pada tabung:
π x r2 x t
·
Rumus untuk menghitung keliling alas pada
tabung:
2 x π x r
·
Rumus untuk menghitung luas pada selimut tabung:
2 x π x r x t
·
Rumus untuk menghitung luas pada permukaan
tabung:
2 x luas alas+luas selimut tabung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan sampaikan pesan kalian di sini