Rabu, 03 September 2025

Materi IPAS Bab 2 dan Soal Latihan Tanggal 3 September 2025

 

Perjuangan Melawan Penjajahan Jepang

Bangsa Jepang pernah menguasai Indonesia selama 3,5 tahun. Namun, pendudukan dalam waktu yang singkat ini menyebabkan penderitaan yang luar biasa. Pada bagian ini kita akan membahas kedatangan Bangsa Jepang ke Indonesia, penderitaan rakyat pada masa pendudukan Jepang, dan perlawanan menentang penjajahan Jepang.

1. Kedatangan Jepang di Indonesia Dalam Perang Dunia II (1939-1945), Jepang bergabung dengan Jerman dan Italia melawan Sekutu. Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Pada tanggal 8 Desember 1941 pasukan Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour (Hawai). Terjadilah Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Dalam waktu singkat, pasukan Jepang menyerbu dan menduduki Filipina, Myanmar, Malaya, Singapura, dan Indonesia. Ketika masuk wilayah Indonesia, pertama-tama Jepang menduduki daerah penghasil minyak seperti Tarakan, Balikpapan, dan Palembang. Kemudian perhatian Jepang diarahkan untuk menguasai Pulau Jawa.

Tanggal 1 Maret 1942 pasukan Jepang berhasil mendarat di tiga tempat secara serempak di Pulau Jawa, yaitu di Teluk Banten, Eretan Wetan (Pantura), dan Pasuruan (Jawa Timur). Tanggal 5 Maret 1942 pasukan Jepang sudah berhasil menguasai Batavia. Tanggal 8 Maret 1942 Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda Letjen Ter Poorten atas nama Angkatan Perang Sekutu menyerah tanpa syarat kepada Angkatan Perang Jepang yang dipimpin Letjen Hithoshi Imamura. Upacara serah terima ditandatangani di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Pasukan Jepang disambut dengan sukacita penuh harapan oleh rakyat Indonesia. Jepang dianggap sebagai pembebas bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Padahal Jepang punya rencana tersembunyi. Ada beberapa alasan Jepang menduduki Indonesia, antara lain sebagai berikut.

1.    Indonesia kaya akan bahan-bahan mentah, seperti minyak bumi dan batu bara

2.    Wilayah Indonesia menghasilkan banyak produksi pertanian yang dibutuhkan tentara Jepang dalam peperangan.

3.    Indonesia memiliki tenaga manusia dalam jumlah besar yang diperlukan untuk membantu perang Jepang.

Setelah menduduki Indonesia, Jepang berusaha menarik simpati rakyat Indonesia. Ada tiga hal yang dilakukan Jepang, yaitu:

1. mengijinkan mengibarkan bendera Merah Putih;

2. mengijinkan rakyat Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya;

3. larangan menggunakan bahasa Belanda dalam pergaulan sehari-hari. Bahasa pergaulan sehari-hari diganti dengan bahasa Indonesia. Untuk memikat hati rakyat, Jepang membuat propaganda tiga A. Propaganda yang dilancarkan Jepang itu berisi:

1. Jepang pemimpin Asia,

2. Jepang pelindung Asia,

3. Jepang cahaya Asia.

2. Penderitaan rakyat pada masa pendudukan Jepang

Kegembiraan rakyat Indonesia atas kedatangan tentara Jepang tidak berlangsung lama. Pasukan Jepang mulai berubah perangai. Jepang mulai mengadakan pemerasan dan penindasan. Bahkan lebih rakus dan lebih kejam dari penjajah Belanda. Penderitaan rakyat Indonesia semakin parah. Penderitaan rakyat Indonesia selama masa penjajahan Jepang antara lain sebagai berikut.

1.    Jepang merampas hasil pertanian rakyat, seperti padi dan jagung untuk persediaan makanan pasukan Jepang. Akibatnya, rakyat tidak punya cukup makanan dan kelaparan. Karena kurang gizi rakyat mudah terserang penyakit. Berbagai penyakit, seperti tipes, kolera, beri-beri, dan malaria merajalela di mana-mana. Obat-obatan sulit didapatkan. Banyak rakyat Indonesia terpaksa memakai pakaian dari karung goni, karet lempengan, atau bahkan pakaian dari daun rumbia. Karena penderitaan itu, ribuan rakyat meninggal.

2.    Pemerintah Jepang sangat ketat melakukan pengawasan terhadap pemberitaan. Media masa disegel.

3.    Jepang juga memanfaatkan rakyat Indonesia untuk diperas tenaganya bagi keperluan Jepang. Para pekerja paksa pada zaman Jepang disebut romusha.

Jepang mengerahkan rakyat Indonesia khususnya para pemuda untuk membangun prasarana perang, seperti: kubu-kubu, jalan raya, bandar udara, benteng, jembatan, dan sarana perang lainnya. Para romusha harus bekerja berat dalam bahaya serangan Sekutu yang selalu mengancam. Tenaga mereka diperas secara berlebihan, sementara makanan tidak diperhatikan. Mereka tinggal dan tidur dalam barak-barak yang kotor dan tidak sehat. Banyak romusha mati karena kelaparan, kecapaian, terkena serangan Sekutu, atau karena terserang penyakit. Selain romusha, banyak barisan dibentuk untuk kepentingan Jepang, seperti:

a. Seinendan (barisan pemuda),

b. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi),

c. Fujinkai (Barisan Wanita),

d. Suishintai (Barisan Pelopor),

e. Jibakutai (Barisan Berani Mati),

f. Gakutotai (Barisan Pelajar),

g. Peta (Pembela Tanah Air).

3. Perlawanan menentang penjajahan Jepang

Penderitaan lahir batin yang dialami rakyat Indonesia selama pendudukan Jepang di Indonesia menimbulkan rasa benci dan pemberontakan di berbagai wilayah Indonesia. Pemberontakan-pemberontakan itu antara lain sebagai berikut.

􀂙 Perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng tahun 1942

Perlawanan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Perlawanan rakyat Aceh juga terjadi di Mereudu pada tahun 1944.

􀂙 Perlawanan di Kaplongan, Jawa Barat

Jepang memaksa petani di Kaplongan untuk menyerahkan sebagian hasil buminya. Petani marah. Terjadilah perlawanan terhadap pasukan Jepang.

􀂙 Perlawanan di Lohbener, Jawa Barat

Petani di Lohbener menolak memberikan hasil panen padi kepada Jepang. Terjadilah peperangan terhadap pasukan Jepang.

􀂙 Perlawanan di Pontianak, Kalimantan Barat

Penduduk dipaksa untuk membuat pelabuhan dan lapangan terbang. Para pemimpin sepakat untuk menyerang Jepang. Perlawanan terjadi pada tanggal 16 Oktober 1943. Mereka ditangkap dan dibunuh.

􀂙 Perlawanan Peta di Gumilir, Cilacap

Perlawanan Peta Gumilir, Cilacap terjadi pada bulan Juni 1945. Perlawanan ini dipimpin oleh Kusaeri, komandan regu Peta di Cilacap.

Kusaeri menyerah tetapi tidak dijatuhi hukuman. Sudirman berhasil menolong dan membebaskannya.

􀂙 Perlawanan di Singaparna, Jawa Barat

Perlawanan Singaparna dipimpin oleh Kiai Haji Zainal Mustafa. Beliau menolak seikeirei (membungkukkan badan kepada Kai-sar Jepang Tenno Heika) dan menentang romusha. Beliau memandang hal itu bertentangan dengan ajaran Islam.

􀂙 Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur

Pada tanggal 15 Maret 1945, perwira-perwira Peta yang memberontak diadili di Pengadilan Militer Jepang di Jakarta. Dalam pengadilan itu, mereka dijatuhi hukuman mati. Perwira-perwira Peta yang dijatuhi hukuman mati antara lain Muradi, Dr. Ismangil, Suparyono, Sunarto, Halim Mangkudijaya, dan Supriyadi. Namun, Supriyadi menghilang dan tidak menghadiri persidangan.

D. Tokoh-tokoh Pergerakan Nasional

Perjuangan rakyat Indonesia mengusir penjajah tidak hanya dilakukan dengan kekuatan fisik, tetapi juga melalui organisasi. Putera-putera bangsa Indonesia, mulai sadar perlunya organisasi modern untuk perjuangan kemerdekaan. Selain itu, tumbuh juga kesadaran perlunya persatuan dari rakyat Indonesia untuk mengusir penjajah. Berikut ini akan dibahas secara ringkas tokoh-tokoh kebangkitan nasional.

1. Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika

sama-sama memperjuangkan nasib kaum wanita melalui pendidikan. Kartini mendirikan sekolah untuk wanita pribumi pada tahun 1903. Beliau juga mendirikan sekolah di rumahnya, di Rembang. Pada tahun 1904 Kartini meninggal dunia. Kumpulan suratsuratnya disusun dalam sebuah buku yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Pada tahun 1904, Dewi Sartika mendirikan Sekolah Istri di Bandung. Pada tahun 1915, Dewi Sartika mendirikan sebuah perkumpulan wanita bernama Pengasah Budi. Perkumpulan ini memperjuangkan kemajuan wanita.

2. Ki Hajar Dewantara Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Bersama dengan Danudirja Setiabudi (Douwes Dekker), dan Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan Indische Partij. Mereka bertiga dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai.

Indische Partij menuntut kemerdekaan Indonesia. Beliau juga mendirikan Perguruan Taman Siswa. Perguruan ini mengajarkan kepada siswanya sifat kebangsaan. Karena peranannya yang besar dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara diberi julukan sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

3. Dr. Sutomo

Sutomo adalah salah satu pendiri Budi Utomo. Budi Utomo adalah organisasi pergerakan kebangsaan modern pertama di Indonesia yang dibentuk tanggal 20 Mei 1908. Tujuannya adalah mempertinggi derajat bangsa Indonesia dan mempertinggi keluhuran budi orang Jawa. donesia. Beliau bertekad memperkecil perbedaan antara orang kaya dan miskin, serta antara kaum terpelajar dan rakyat biasa. Beliau merasa yakin bahwa dengan persamaan dan persaudaraan maka perjuangan akan berhasil.

4. Ahmad Dahlan Ahmad Dahlan adalah tokoh pergerakan nasional yang lama belajar pengetahuan agama di Mekkah. Beliau mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan agama Islam sesuai dengan Al Quran dan Hadist.

5. Wahid Hasyim

Wahid Hasyim adalah putra Hasyim Ashari, pelopor dan pendiri NU (Nahdatul Ulama). Tujuan NU adalah memecahkan berbagai persoalan umat Islam baik dalam hal agama maupun kehidupan di masyarakat. Tahun 1938, Wahid Hasyim bergabung dengan NU. Empat tahun kemudian beliau diangkat sebagai ketua NU. Perkembangan NU sebagai organisasi politik dan keagamaan tidak terlepas dari peranannya.

6. Samanhudi

Samanhudi belajar agama Islam di Surabaya. Untuk memperjuangkan para pedagang Indonesia, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI) di Solo tahun 1911. SDI bertujuan menghidupkan perekonomian para pedagang Indonesia dan membantu anggotanya yang mengalami kesulitan.

E. Peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam Mempersatukan Bangsa Indonesia

Para pemuda yang tergabung dalam organisasi pemuda mendambakan adanya persatuan nasional di kalangan para pemuda. Mereka menginginkan agar organisasi-organisasi yang ada melebur menjadi satu perkumpulan nasional. Pada tanggal 2 Mei 1926 diadakan rapat besar pemuda Indonesia yang dikenal dengan nama Kongres Pemuda I. Rapat besar itu dihadiri oleh wakil-wakil dari organisasi-organisasi pemuda, seperti Jong Java,  Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Islamiten, Jong Bataks Bond, dan lain-lain. Kongres Pemuda I dipimpin oleh Muhammad Tabrani. Tujuan Kongres Pemuda I ialah membentuk perkumpulan pemuda yang tunggal. Tujuannya adalah untuk:

1. Memajukan paham persatuan dan kebangsaan.

2. Mempererat hubungan antara semua perkumpulan kebangsaan.

Menindaklanjuti kongres I, diadakan Kongres Pemuda II. Kongres pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928. Kongres pemuda II dihadiri sekitar 750 peserta utusan dari berbagai organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, Pemuda Betawi, Sekar Rukun, dan lain-lain. Kongres dipenuhi gelora semangat persatuan nasional. Pada kongres hari kedua, W.R. Supratman, seorang wartawan membawakan lagu ciptaannya yang berjudul Indonesia Raya. W.R. Supratman membawakan lagu ciptaannya dengan gesekan biola. Peserta rapat terpukau mendengar lagu itu. Demikianlah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dinyanyikan di Gedung Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II menghasilkan keputusan yang sangat penting dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia, yaitu Sumpah Pemuda. Isi Sumpah Pemuda adalah:

1. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

2. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

3. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

 

Inti isi Sumpah Pemuda adalah satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Berkat Sumpah Pemuda itu, arah perjuangan bangsa Indonesia menjadi semakin tegas, yaitu mencapai kemerdekaan tanah air Indonesia. Untuk mencapai kemerdekaan tersebut, bangsa Indonesia memandang perlu adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

 

 

Soal latihan

 

  1. Pada Perang Dunia II, Jepang bergabung dengan Jerman dan Italia melawan...
  2. Serangan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour menandai dimulainya...
  3. Pada tanggal 8 Maret 1942, Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang dalam upacara yang ditandatangani di...
  4. Salah satu propaganda yang dilancarkan Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia adalah gerakan 3A, yang isinya adalah Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, dan...
  5. Para pekerja paksa pada zaman pendudukan Jepang disebut...
  6. Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur, dipimpin oleh...
  7. Tengku Abdul Jalil adalah pemimpin perlawanan rakyat Aceh di...
  8. Perlawanan di Singaparna, Jawa Barat, dipimpin oleh... Mustafa
  9. Dalam perlawanan di Singaparna, Kiai Haji Zainal Mustafa menolak melakukan...
  10. Pasukan Jepang merampas hasil pertanian rakyat, seperti padi dan jagung, yang mengakibatkan rakyat mengalami...
  1. Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika adalah tokoh yang sama-sama memperjuangkan nasib kaum wanita melalui...
  2. Kumpulan surat-surat R.A. Kartini disusun dalam sebuah buku yang berjudul...
  3. Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah perguruan yang mengajarkan sifat kebangsaan kepada siswanya, bernama...
  4. Budi Utomo, yang didirikan oleh Dr. Sutomo, adalah organisasi pergerakan kebangsaan modern pertama di Indonesia yang dibentuk pada tanggal...
  5. Ahmad Dahlan mendirikan sebuah organisasi yang mengajarkan agama Islam sesuai dengan Al Quran dan Hadist, yaitu...
  6. Wahid Hasyim adalah putra dari pendiri NU, yaitu...
  7. Samanhudi mendirikan organisasi bernama Serikat Dagang Islam (SDI) di Solo pada tahun 1911 untuk memperjuangkan...
  1. Kongres Pemuda I yang dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1926 dipimpin oleh... Jawaban: Muhammad Tabrani
  2. Pada Kongres Pemuda II, W.R. Supratman membawakan lagu ciptaannya untuk pertama kalinya dengan gesekan biola, lagu tersebut berjudul...
  3. Isi Sumpah Pemuda yang menjadi inti dari persatuan bangsa Indonesia adalah satu nusa, satu bangsa, dan satu...